14 Apr 2010

ADA BINTANG PRIMITIF DI LUAR GALAKSI KITA

Diduga bintang primitif ini terbentuk sekitar 13.7 milyar tahun yang lalu dan terbuat dari materi yang terbentuk tepat setelah terjadinya Big Bang (Ledakan Besar). Menurut ESO, bintang ini dianggap sebagai "bintang yang sangat miskin kandungan besinya" karena hanya mengandung kurang dari seperseribu kandungan elemen besi daripada di Matahari. Istilah "metal/besi" dalam astronomi mengacu pada semua elemen yang lebih berat daripada hidrogen dan helium.
Bagaimana cara para ilmuwan mengetahui komposisi dari sebuah bintang? Setiap elemen yang terdapat dalam sebuah bintang menyerap cahaya pada frekuensi tertentu—warna. Ketika para astronom menganalisa sebuah bintang dengan memakai spektrograf, mereka mengamati spektrum dari sebuah bintang. Dengan cara inilah para astronom dapat mengetahui secara tepat elemen apa saja dari sebuah bintang serta jumlahnya.
"Sangat kecil sekali perbedaan jejak spektograf antara bintang miskin besi yang biasa dengan bintang yang sangat ekstrim miskin kandungan besinya. Hal ini menjelaskan mengapa metode sebelumnya yang selama ini digunakan tidak berhasil mendeteksi keberadaan bintang ini," menurut suatu jumpa pers yang dilakukan oleh ESO.
Dengan menganalisis spektra bintang dengan komputer ditambah dengan bantuan dari informasi yang amat detil yang disediakan oleh instrumen baru UVES (Ultraviolet-Visual Echelle Spectrograph) yang diusung diatas Very Large Telescope, ilmuwan berhasil menemukan dan mengonfirmasikan bintang yang paling primitif. Yaitu bintang yang sangat ekstrim minim kandungan besinya.
"Penelitian kami tidak hanya mengungkapkan hal yang menarik saja seperti bintang pertama pada galaksi ini, tapi juga menyediakan suatu teknik yang baru dan kuat untuk mengungkap dan menemukan bintang lain yang serupa," kata Dr. Else Starkenburg, kepala peneliti. Penelitian ini memberikan sumbangsih yang sangat berarti dalam bidang analisis bintang, dan makin memperdalam pengetahuan kita akan alam semesta dan bagaimana bisa seperti saat ini.
Satu-satunya masalah yang muncul dari teknik baru ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan. "Hanya sedikit bintang yang dapat diamati dengan teknik ini karena itu teknik ini amat memakan waktu," kata Dr. Vanessa Hill pada suatu siaran pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar