15 Apr 2010

Ini Dia Berbagai Macam Gambar Galaksi yang Menakjubkan!




trifid-Nebula-teleskop-hubble-12




starry-night-teleskop-hubble-09



sombrero-teleskop-hubble-06



seahorses-teleskop-hubble-05



reflection-nebula-teleskop-hubble-08





Orion-Nebula-teleskop-hubble-11



NGC-2818-clouds-teleskop-hubble-15




mice_galaxy-teleskop-hubble-18





IC-4406-square-teleskop-hubble-13





hourglass-teleskop-hubble-04






crab-nebula-1054-AD-teleskop-hubble-16




cone-nebula-teleskop-hubble-07









http://www.didiksugiarto.com/2009/06/gambar-galaksi-yang-menakjubkan.html

Kini, Telah Ditemukan Bintang Galaksi Terpanas!!


Salah satu bintang terpanas di galaksi telah ditemukan oleh para astronom.

Bintang Bug Nebula, 35 kali lebih panas dari matahari dengan suhu permukaan sekitar 200.000 derajat.

Astronom dari The The University of Manchester's Jodrell Bank Centre for Astrophysics heran untuk menemukan bintang ini dengan menggunakan Teleskop Ruang Angkasa, Hubble

"Ini bintang sangat sulit ditemukan karena tersembunyi di balik awan debu dan es di tengah nebula," kata Profesor Albert Zijlstra dari The University of Manchester.

Profesor Zijlstra menambahkan: "Ini sangat penting untuk memahami planet nebula seperti Bug Nebula, karena mereka sangat penting untuk memahami keberadaan kita sendiri di bumi."

http://www.bang-ir.info/2009/12/bintang-terpanas-di-galaksi-telah.html

Misteri Gelombang Radio dari Galaksi Lain


Aneh dan masih menjadi suatu misteri yang masih belum terjawab. Dari suatu studi, gelombang radio aneh tersebut mungkin berasal dari galaksi lain. Simak artikelnya yang dikutip dari koleksiweb.com
Satu tim ahli astronomi telah menemukan suara kosmik aneh yang enam kali lebih kuat dari yang didugaan. Gelombang suara itu tentunya tak bisa melintasi ruang hampa udara, seperti kebanyakan tempat di luar angkasa, atau setidaknya suara tak bisa merambat secara efektif di tempat seperti itu. Namun gelombang radio bisa menembus ruang hampa itu. Gelombang radio bukanlah gelombang suara, tetapi tetap saja merupakan gelombang elektromagnetik, yang terkondisi pada frekuensi paling rendah di spektrum cahaya.
Sejumlah besar obyek di alam raya, termasuk bintang-bintang dan quasar, memancarkan gelombang radio. Tak kecuali galaksi kita Bima Sakti (Milky Way), memancarkan sebuah desisan statis. Sebuah desisan yang pertama kali terdeteksi oleh Karl Jansky pada 1931. Galaksi lain juga mengirimkan latar desisan radio.
Namun signal yang terdeteksi baru-baru ini, dideskripsikan pada Rabu lalu (Seperti yang dilansir dari Sapcecom dan Yahoonews pada pertemuan ke-213 American Astronomical Society, sebagai suara terkuat paling jauh dari yang diduga para ahli.
Ada sesuatu yang baru dan sangat menarik sedang berlangsung di luar atmosfer Bumi, begitu ungkapan Alan Kogut dari Pusat Penerbangan Angkasa Goddars – NASA, di Greenbelt.
Satu tim yang dipimpin Kogurt berhasil mendeteksi signal tersebut dengan perangkat balon angkasa bernama ARCADE (Absolute Radiometer for Cosmology, Astrophysics, and Diffuse Emission).
Pada Juli 2006, istrumen itu diluncurkan dari Fasilitas Balon Sains Columbia milik NASA di palestine, Texas, dan mencapai ketinggian sekitar 36.500 meter), area lapisan tipis atmosfer yang bersentuhan langsung dengan ruang hampa udara luar angkasa.
There is “something new and interesting going on in the universe,” said Alan Kogut of NASA’s Goddard Space Flight Center in Greenbelt, Md.
Misi ARCADE adalah mencari tanda-tanda angkasa dari panas yang dihasilkan generasi pertama bintang, namun justru ia menangkap raungan dari luar angkasa. Sejauh ini raungan tersebut tetap menjadi misteri. Para ilmuwan menegaskan mereka sungguh tidak mengetahui suara apa sebenarnya itu…
Apakah ini merupakan hasil peristiwa alam di luar angkasa, berkas pantulan gelombang radio dari Bumi, atau adanya signal radio dari planet dan galaksi lain yang dihasilkan mahluk luar angkasa?
http://surgaku.com/iptek/misteri-gelombang-radio-dari-galaksi-lain.html

Aktivitas Ledakan Bintang Dalam Galaksi Berakhir


Sejumlah gambar dari Teleskop Ruang Angkasa Hubble memperlihatkan apa yang tampaknya menjadi akhir dari proses penciptaan bintang bagi galaksi spiral kecil yang jaraknya 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Ini adalah galaksi kecil NGC 2976 dari gugus M18, gugusan galaksi dalam konstelasi bintang Biduk, dekat dengan Gugusan Lokal. Gugusan Lokal adalah gugusan beberapa galaksi, termasuk Bima Sakti.

Penemuan baru ini telah membingungkan para ilmuwan, karena Gugus M18 ditandai sebagai gugusan yang dapat mempengaruhi tingginya kwantitas aktivias ledakan bintang (atau formasi berbagai bintang). Aktivitas semacam ini biasanya terjadi setelah bertemunya dua galaksi atau ketika terjadi tabrakan.

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mekanisme rumit terkait formasi bintang, namun hal tersebut diyakini sebagai interaksi berdampingan antara beberapa galaksi yang dapat menyebabkan rotasi tidak stabil, akibat pengalihan gas menuju nukleus galaksi. Gas kemudian terkonsentrasi pada nucleus dan menyulut ledakan pada bintang.

NGC 2976 kemungkinan telah berinteraksi dengan galaksi yang lebih besar kira-kira 500 juta tahun lalu, yang memotong konsentrasi gas di dalamnya, mengakibatkan sebagian gas keluar galaksi dan sisanya masuk ke dalam nukleus.

Konsentrasi gas pada lapisan luar galaksi kini telah berhenti memunculkan bintang-bintang baru, namun aktivitas kelahiran bintang pada inti masih menonjol.

Meskipun NGC 2976 dianggap sebagai spiral, strukturnya agak jarang karena tidak memiliki lengan-lengan spiral dan tidak memiliki bentuk tengah seperti yang dimiliki galaksi sejenis.

"Galaksi tersebut kelihatan aneh karena berinteraksi dengan Gugus M81 sekitar satu milyar tahun lalu dengan melepas gas dari bagian luar galaksi. Memaksa sisa gas melesat kearah pusat galaksi, di mana galaksi tersebut hanya memiliki sedikit struktur pilar yang tersusun," ujar Dr. Benjamin Williams, astronom pada Universitas Washington, Seattle, yang juga sebagai direktur peneliti Hubble, dalam sebuah konferensi pers.

Meskipun kasus NGC 2976 ini sangat langka, Dr. Williams yakin ada galaksi kecil yang telah terpengaruh dengan cara serupa akibat berhimpitnya sejumlah galaksi. Bagaimanapun juga, hal tersebut masih perlu dibuktikan karena fenomena ini masih umum kecuali Teleskop Hubble dapat menemukan galaksi kecil serupa untuk diuji. (EpochTimes/sua)

http://arxiv.org/abs/0911.4121

Hubble Temukan Galaksi Aneh


Jakarta, Teleskop ruang angkasa Hubble NASA menemukan galaksi dengan bentuk aneh antara spiral dan elips. NGC 7049 berada di selatan konstelasi Indus dan kluster galaksi yang paling terang.
BCG biasanya merupakan galaksi yanag paling tua dan paling besar. Penemuan baru itu memberi peluang bagi astronomer untuk mempelajari kluster yang ada di dalamnya.
NGC 7049 memiliki halo atau wilayah bercahaya di sekeliling galaksi yang dihasilkan oleh bintang. Serta terdapat latar belakang menyala mengeliligi inti galaksi itu.
Tidak banyak kluster serupa NGC 7049 dibandingkan galaksi yang lebih besar. Indikasi ini menunjukkan lingkungan sekitarnya, di awal pembentukan jagad raya.
Hubble berhasil menangkap gambar ini menggunakan teknologi Advanced Camera for Surveys yang dimilikinya. Teknologi ini utamanya untuk meburu galaksi dan kelompok galaksi di wilayah terpencil.
Sebelumnya teleskop ini berhasil menangkap sekelompok tabrakan galaksi.
http://www.inilah.com/berita/teknologi/2009/04/14/98669/hubble-temukan-galaksi-aneh/


For more widgets please visit www.yourminis.com

14 Apr 2010

ADA BINTANG PRIMITIF DI LUAR GALAKSI KITA

Diduga bintang primitif ini terbentuk sekitar 13.7 milyar tahun yang lalu dan terbuat dari materi yang terbentuk tepat setelah terjadinya Big Bang (Ledakan Besar). Menurut ESO, bintang ini dianggap sebagai "bintang yang sangat miskin kandungan besinya" karena hanya mengandung kurang dari seperseribu kandungan elemen besi daripada di Matahari. Istilah "metal/besi" dalam astronomi mengacu pada semua elemen yang lebih berat daripada hidrogen dan helium.
Bagaimana cara para ilmuwan mengetahui komposisi dari sebuah bintang? Setiap elemen yang terdapat dalam sebuah bintang menyerap cahaya pada frekuensi tertentu—warna. Ketika para astronom menganalisa sebuah bintang dengan memakai spektrograf, mereka mengamati spektrum dari sebuah bintang. Dengan cara inilah para astronom dapat mengetahui secara tepat elemen apa saja dari sebuah bintang serta jumlahnya.
"Sangat kecil sekali perbedaan jejak spektograf antara bintang miskin besi yang biasa dengan bintang yang sangat ekstrim miskin kandungan besinya. Hal ini menjelaskan mengapa metode sebelumnya yang selama ini digunakan tidak berhasil mendeteksi keberadaan bintang ini," menurut suatu jumpa pers yang dilakukan oleh ESO.
Dengan menganalisis spektra bintang dengan komputer ditambah dengan bantuan dari informasi yang amat detil yang disediakan oleh instrumen baru UVES (Ultraviolet-Visual Echelle Spectrograph) yang diusung diatas Very Large Telescope, ilmuwan berhasil menemukan dan mengonfirmasikan bintang yang paling primitif. Yaitu bintang yang sangat ekstrim minim kandungan besinya.
"Penelitian kami tidak hanya mengungkapkan hal yang menarik saja seperti bintang pertama pada galaksi ini, tapi juga menyediakan suatu teknik yang baru dan kuat untuk mengungkap dan menemukan bintang lain yang serupa," kata Dr. Else Starkenburg, kepala peneliti. Penelitian ini memberikan sumbangsih yang sangat berarti dalam bidang analisis bintang, dan makin memperdalam pengetahuan kita akan alam semesta dan bagaimana bisa seperti saat ini.
Satu-satunya masalah yang muncul dari teknik baru ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan. "Hanya sedikit bintang yang dapat diamati dengan teknik ini karena itu teknik ini amat memakan waktu," kata Dr. Vanessa Hill pada suatu siaran pers.

Galaksi Bimasakti Lebih Ringan Ketimbang Matahari


CALIFORNIA - Menurut penelitian yang baru-baru ini dilaksanakan, Galaksi Bimasakti diprediksi memiliki beban sekira satu triliun lebih ringan dibanding matahari.

Sebelumnya, diprediksi berat galaksi bimasakti hanya berada dikisaran 750 miliar hingga 2 triliun berat matahari. Namun prediksi ini ternyata salah dan para ilmuwan percaya bahwa ukuran berat kali ini sudah benar karena telah melalui metode yang diperbaharui.

Berat galaksi ini diperkirakan dikontribusi oleh beberapa elemen di dalamnya seperti perpaduan antara bintang, gas, debu dan sebuah senyawa gelap yang masih belum diketahui namanya.

"Galaksi ini ternyata memiliki berat yang lebih ringan dibanding yang sebelumnya telah kita duga. Ini artinya senyawa lain yang ada dalam galaksi tersebut masih tergolong sedikit sehingga konversi suplai hidrogen dan helium ke beberapa bintang akan lebih efisien," ujar juru bicara observatorium astronomi nasional China Xiangxiang Xue seperti dikutip melalui Space.com, Kamis (29/5/2008).

Dugaan sementara didasari pada jumlah total beban dari sekira kurang dari 500 objek di galaksi. Sedangkan metode baru ini didasari pada data sekira 2.400 bintang yang ada di galaksi. (srn)

Galaksi Sombrero


The Sombrero Galaxy (juga dikenal sebagai M104 atau NGC 4594) adalah unbarred galaksi spiral di konstelasi Virgo. Memiliki inti terang, luar biasa besar tonjolan pusat, dan debu terkemuka cenderung jalan dalam disk. Jalur debu yang gelap dan tonjolan memberikan galaksi ini penampilan sebuah sombrero. Galaksi memiliki magnitudo tampak dari 9,0,sehingga mudah terlihat dengan teleskop amatir. Tonjolan besar, pusat lubang hitam supermasif, dan debu jalan semua menarik perhatian para astronom profesional yang terjadi di Bima Sakti itu sendiri. Cahaya dari supernova mencapai bumi pada 23 Februari 1987. Sebagai supernova pertama ditemukan pada tahun 1987, itu berlabel "1987a". Kecerahan yang memuncak pada Mei dengan besarnya yang jelas sekitar 3 dan perlahan-lahan menurun pada bulan-bulan berikutnya. Ini adalah kesempatan pertama bagi para astronom modern untuk melihat supernova dari dekat.
http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Galaksi Black Eye


Sebuah galaksi spiral di konstelasi Coma Berenices, Messier 64, yang terkenal "Black Eye" galaksi atau "Putri Tidur galaksi," memiliki spektakuler band gelap menyerap debu di depan inti galaksi cerdas. Itu terkenal di kalangan astronom amatir karena penampilannya di teleskop kecil.
http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

2MASX J00482185-2507365 occulting pair


2MASX J00482185-2507365 occulting pair adalah sepasang galaksi spiral yang tumpang tindih yang ditemukan di sekitar NGC 253, yang Pematung Galaxy. Kedua galaksi yang lebih jauh dari NGC 253, dengan latar belakang galaksi, 2MASX J00482185-2507365, tergeletak di pergeseran merah z = 0,06, dan latar depan galaksi NGC yang terletak di antara 253 dan galaksi di latar belakang (0,0008 <0,06). Pasangan ini menerangi galaksi distribusi debu galaksi di luar terlihat lengan spiral galaksi. Sejauh yang sebelum ini tak terduga debu melampaui batas-batas berbintang lengan, menunjukkan area baru untuk studi astronomi extragalactic. Lengan yang berdebu memperpanjang 6 kali dengan jari-jari tangan yang berbintang galaksi, dan ditunjukkan gambar siluet di HST terhadap pusat dan bagian inti galaksi di latar belakang.
http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Grand Spiral Galaxy


Grand Spiral Galaxy juga dikenal sebagai NGC 123, galaksi yang menakjubkan ini didominasi oleh jutaan bintang terang dan gelap debu, terperangkap dalam pusaran gravitasi lengan spiral berputar di sekitar pusat. Open cluster yang berisi bintang-bintang biru terang dapat dilihat ditaburkan di sepanjang lengan spiral ini, sementara jalur gelap debu antarbintang padat dapat dilihat ditaburkan di antara mereka. Kurang terlihat, tetapi dapat dideteksi, adalah normal redup miliaran luas bintang-bintang dan gas antar bintang, bersama-sama memegang massa yang tinggi seperti mereka mendominasi dinamika galaksi batin. Invisible adalah jumlah lebih besar materi dalam bentuk yang kita belum tahu - meresap materi gelap yang diperlukan untuk menjelaskan gerakan yang terlihat di luar galaksi.

http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Galaksi Supernova 1987 A


Dua dekade lalu, para astronom melihat salah satu ledakan bintang paling terang di lebih dari 400 tahun: sebuah bintang terkutuk, disebut Supernova 1987a. Gambar ini menunjukkan seluruh wilayah sekitar supernova. Fitur yang paling menonjol dalam gambar adalah sebuah cincin dengan puluhan titik terang. Sebuah gelombang kejut material yang disebabkan oleh ledakan bintang yang terempas ke daerah di sepanjang daerah batin cincin, pemanasan mereka, dan menyebabkan mereka bercahaya.
Cincin, sekitar tahun cahaya di seberang, mungkin gudang dengan bintang-bintang sekitar 20.000 tahun sebelum meledak. Dalam beberapa tahun berikutnya, seluruh cincin akan menyala seperti menyerap kekuatan penuh kecelakaan. Cincin yang menyala-nyala diharapkan menjadi cukup terang untuk menerangi bintang lingkungannya, menyediakan astronom dengan informasi baru tentang bagaimana mengusir bintang materi sebelum ledakan. Gambar itu diambil pada bulan Desember 2006 dengan Kamera Hubble untuk Survei. (Kredit: NASA, ESA, dan R. Kirshner; Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics)

http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Galaksi NGC 1512


Sebuah galaksi spiral yang terletak sekitar 30 juta tahun cahaya ke arah konstelasi Horologium, Galaxy NGC 1512 adalah cukup terang untuk dilihat dengan teleskop amatir. Galaksi adalah sekitar 70.000 tahun cahaya di seberang, yang hampir sama besar dengan kita sendiri galaksi Bima Sakti. Inti galaksi yang luar biasa bagi para "circumnuclear" Starburst cincin, yang merupakan lingkaran luar biasa dari kelompok-kelompok bintang muda yang mencakup beberapa tahun cahaya di 2400. Galaksi "starbursts" adalah episode penuh semangat pembentukan bintang baru dan ditemukan di berbagai galaksi lingkungan.

http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Galaksi NGC 3.370


Galaksi spiral yang berdebu yang terletak sekitar 98 juta tahun cahaya ke arah konstelasi Leo, pusat NGC 3.370 menunjukkan jalur debu digambarkan dengan baik dan sakit luar biasa yang ditentukan inti. Pandangan ini adalah 3.370 NGC diperoleh oleh Teleskop luar angkasa Hubble menggunakan Kamera untuk survei dan cukup tajam untuk mengidentifikasi individu bintang variabel Cepheid di galaksi. Bintang variabel Cepheid yang digunakan untuk menetapkan jarak extragalactic. Pada tahun 1994, Ia sypernova Tipe meledak di NGC 3.370. (Kredit: NASA, The Hubble Heritage Tim dan A. Riess; STScI) galaksi adalah sekitar 70.000 tahun cahaya di seberang, yang hampir sama besar dengan kita sendiri galaksi Bima Sakti. Inti galaksi yang luar biasa bagi para "circumnuclear" Starburst cincin, yang merupakan lingkaran luar biasa dari kelompok-kelompok bintang muda yang mencakup beberapa tahun cahaya di 2400. Galaksi "starbursts" adalah episode penuh semangat pembentukan bintang baru dan ditemukan di berbagai galaksi lingkungan.
http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Galaksi M81


Besar dan indah galaksi spiral M81, di konstelasi bintang biduk utara, adalah salah satu galaksi paling terang terlihat di langit planet Bumi. Luar biasa ini tampilan rinci mengungkapkan inti cerah,lengan spiral besar dan menyapu debu kosmis jalur dengan skala yang sebanding dengan Bima Sakti. Mengisyaratkan pada masa lalu yang kacau, debu jalan yang luar biasa berjalan lurus melalui disk, bawah dan kanan dari pusat galaksi, bertentangan dengan M81 terkemuka lainnya fitur spiral. Errant jalur debu yang mungkin melekat erat hasil dari pertemuan antara M81 dan galaksi pendamping yang lebih kecil, M82. Bintang variabel pengawasan di M81 (alias NGC 3031) telah menghasilkan salah satu yang terbaik untuk menentukan jarak galaksi eksternal -11,8 juta tahun cahaya.

http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Hoag's Object


Tidak khas, jenis galaksi yang dikenal sebagai galaksi cincin, penampilan Hoag's Obyek telah tertarik astronom amatir sebanyak struktur yang lazim terpesona profesional. Apakah ini satu galaksi atau dua? Pertanyaan ini terungkap di tahun 1950 ketika astronom Seni Hoag kebetulan extragalactic pada objek yang aneh ini. Di luar adalah sebuah cincin didominasi oleh bintang-bintang biru terang, sedangkan terletak di dekat pusat bola banyak bintang-bintang merah yang mungkin jauh lebih tua. Antara keduanya adalah kesenjangan yang muncul hampir sepenuhnya gelap.
Bagaimana Hoag's Obyek terbentuk tetap tidak diketahui, walaupun objek serupa kini telah diidentifikasi dan secara kolektif dicap sebagai bentuk cincin galaksi. Kejadian hipotesis termasuk tabrakan galaksi miliaran tahun yang lalu dan perturbative interaksi gravitasi melibatkan inti berbentuk yang luar biasa.
Foto di atas diambil oleh Teleskop luar angkasa Hubble pada bulan Juli 2001 belum pernah terjadi sebelumnya mengungkapkan rincian Hoag's Obyek dan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik. Hoag's Obyek rentang sekitar 100.000 tahun cahaya dan terletak sekitar 600 juta tahun cahaya ke arah konstelasi Serpens. Kebetulan, terlihat di dalam celah cincin lagi-lagi galaksi yang mungkin terletak jauh di kejauhan.

http://www.sman1ampekangkek.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=360:10-galaksi-yang-paling-unik&catid=112:sains&Itemid=145

Penemuan Besar Di Balik Misteri Galaksi Bimasakti

Jakarta (Suaramedia News) - Percobaan GEO600 di pinggiran Hanover, Jerman, tidak begitu menarik orang. Yang terlihat dari luar hanya sebuah bedeng berbentuk kotak di satu sudut ladang pertanian, yang dihubungkan oleh dua selokan tertutup lempengan logam yang di bawahnya diletakkan pelacak yang panjangnya 600 meter.

Selama tujuh tahun terakhir, perangkat buatan Jerman itu melacak gelombang gravitasi dari benda-benda luar angkasa yang sangat kuat, seperti bintang netron dan Lubang Hitam.

Sejauh ini GEO600 memang belum mendeteksi satu pun gelombang grafitasi, tetapi teknologi itu secara tidak sengaja menghasilkan penemuan amat penting dalam ilmu fisika pada setengah abad terakhir ini.

Selama beberapa bulan, papar Marcus Chown dari New Scientist, anggota tim GEO600 dipusingkan oleh bebunyian tidak jelas yang terekam oleh detektor mereka. Lalu, tanpa disangka, seorang peneliti memperoleh jawaban, bahkan telah memperkirakan bunyi itu sebelum para ilmuwan mendeteksinya.

Menurut Craig Hogan, fisikawan dari laboratorium fisika Fermilab di Batavia, Illinois, Amerika Serikat, GEO600 telah mencapai batas fundamental ruang dan waktu - titik di mana ruang-waktu tidak lagi berbentuk aliran kontinum seperti dijelaskan Albert Einstein melainkan larut menjadi 'butiran-butiran' seperti titik kecil yang diperbesar oleh mikroskop.

"Sepertinya GEO600 dihantam oleh gelombang kuantum mikroskopik ruang dan waktu," kata Hogan.
Hogan, yang baru diangkat menjadi Direktur untuk Pusat Astrofisika Partikel di Fermilab, bahkan mengajukan teori lebih dahsyat, "Jika bunyi yang dideteksi CEO600 benar seperti yang saya jelaskan, maka kita semua hidup di tengah hologram kosmik raksasa."

Pemikiran Hogan terlihat absurd, tetapi itu adalah pemahaman terbaik mengenai lubang hitam dan merupakan landasan teori yang masuk akal. Ide itu bahkan sangat membantu ilmuwan dalam menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja di tingkat paling asasi.

Analoginya begini, hologram yang Anda temukan di kartu kredit atau kartu ATM ditempelkan pada plastik film dua dimensi. Begitu terkena sinar, hologram akan menampilkan citra tiga dimensi (3D).

Pada 1990, Leonard Susskind dan ilmuwan penerima Nobel Gerard't Hooft menengarai berlakunya prinsip yang sama di alam semesta. Pengamatan sehari-hari manusia bisa merupakan gambaran holografis dari proses fisika di ruang dua dimensi.

Prinsip holografis itu menantang akal sehat kita. Bayangkan, Anda bangun tidur, sikat gigi, dan membaca artikel ini karena sesuatu terjadi di batas-batas semesta ini. Tidak seorang pun tahu jika kita benar-benar hidup dalam hologram, walaupun para ahli memiliki alasan logis bahwa banyak aspek dari prinsip holografis itu yang masuk akal.

Gagasan Suskind dan Gerard't Hooft muncul didorong oleh hasil kerja Jakob Bekenstein dari Hebrew Unversity of Jerusalem, Israel dan Stephen Hawking dari Universitas Cambridge, tentang Lubang Hitam.

Pertengahan 1970an, Hawking membuktikan bahwa Lubang Hitam sebenarnya tidak sepenuhnya 'hitam atau gelap', sebaliknya secara memancarkan radiasi yang menyebabkannya menghilang.

Hawking menyisakan teka-teki karena tidak membeberkan apa yang dikandung Lubang Hitam.

Ketika Lubang Hitam menghilang, semua informasi mengenai fenomena yang berasal dari bintang mati itu pun sirna, bertolak belakang dengan teori sebelumnya yang meyakini bahwa informasi itu tidak bisa dihancurkan. Inilah yang dikenal dengan paradoks Lubang Hitam.

Hasil kerja Bekenstein ini merintis jalan untuk menjelaskan paradoks itu. Ia menemukan, entropi Lubang Hitam (ukuran kuantitatif dari sistem perpindahan panas yang tidak beraturan), ternyata sama dengan informasi yang dikandungnya dan proporsional dengan daerah permukaan horisonnya.

Ini adalah selubung teoritis yang menutup Lubang Hitam, sekaligus menandakan tidak ada hal yang bisa dijelaskan dari materi atau cahaya yang tersedot Lubang Hitam.

Sejak itu, para ilmuwan menunjukan bahwa gelombang kuantum mikroskopik pada horison (lapisan sekeliling Lubang Hitam di mana semua benda yang melintasinya dihisap ke dalam) dapat melambangkan informasi dalam Lubang Hitam sehingga tak ada informasi misterius yang hancur saat Lubang Hitam menghilang.

Artinya, informasi 3D tentang bintang mati dapat disandikan secara lengkap di horison Lubang Hitam yang timbul dari bintang itu, tidak sepenuhnya mirip seperti citra 3D sebuah benda yang dikodekan dalam hologram dua dimensi.

Susskind dan Hofft memperluas pandangan kita terhadap alam semesta secara keseluruhan pada tingkat bahwa semesta ini juga mempunyai batas horison, yaitu garis batas di mana cahaya tidak mampu mencapai bumi dalam 13,7 miliar tahun.

Lebih dari itu, penelitian para ilmuwan, khususnya Juan Maldacena dari Institute for Advanced Study, Princeton, telah memastikan bahwa teori itu benar. Maldacena menunjukkan bahwa fisika di alam semesta hipotetis sebagai lima dimensi adalah sama dengan fisika mengenai batas empat dimensi.

Menurut Hogan, prinsip holografis secara radikal mengubah gambaran kita mengenai ruang dan waktu. Para teorisi fisika sejak lama percaya bahwa efek kuantum akan menyebabkan ruang dan waktu bergoncang liar.

Pada perbesaran itu, struktur ruang dan waktu berubah menjadi partikel-partikel kecil yang ratusan miliar-miliar kali lebih kecil dari proton.

Besarnya pengembangan struktur itu dikenal dengan nama Konstanta Planck, panjangnya 10-35 meter dan jauh di luar jangkauan percobaan manapun sehingga tidak seorang pun berani bermimpi bahwa butiran-butiran ruang dan waktu itu mungkin bisa lenyap.

Hogan akhirnya menyadari prinsip holografis itu telah mengubah banyak hal. Jika ruang dan waktu diibaratkan hologram kasar, maka Anda bisa membayangkan semesta sebagai ruang yang lapisan luarnya direkatkan pada lapisan-lapisan Planck yang masing-masing menyimpan informasi.

Prinsip holografis mengatakan, jumlah informasi yang direkatkan di luar seharusnya sesuai dengan jumlah informasi yang dikandung dalam volume semesta. Lalu, bagaimana caranya volume ruang semesta bisa jauh lebih besar dari lapisan luarnya?

Hogan menyadari, isi volume semesta dan batasannya mempunyai jumlah informasi yang sama, maka ruang di luarnya harus dibangun dari butiran-butiran yang lebih besar dari skala Planck, "Atau, dengan cara lain, sebuah semesta holografis itu kabur," ungkapnya.

Ini kabar baik bagi mereka yang berupaya meneliti unit terkecil dari ruang dan waktu. "Bertentangan dengan dengan perkiraan sebelumnya, semesta holografis menempatkan struktur kuantum mikroskopiknya ada jangkauan eksperimen-eksperimen," jelas Hogan.

Jadi, sementara konstanta Planck terlalu kecil untuk diteliti, proyeksi holografis butiran-butiran itu bisa lebih besar, sekitar 10-16 meter. "Jika Anda hidup dalam hologram, Anda bisa menjelaskannya dengan mengukur kadar kekaburannya."

Ketika Hogan menyadari hal ini untuk pertamakalinya, dia tidak yakin apakah ada uji coba yang bisa menghitung kadar kekaburan dari ruang waktu. Itulah ketika GEO600 muncul.

Pelacak gelombang gravitasi seperti GEO600 adalah alat yang luar biasa sensitif. Gelombang gravitasi melalui GEO600 akan secara bergantian merenggangkan ruang pada satu arah, dan memerasnya di tempat lain.

Untuk menghitungnya, tim GEO600 menembakkan sinar laser melalui cermin setengah perak yang disebut pembelah sinar. Cermin ini membagi cahaya menjadi dua sinar, yang melewati lengan tegak sepanjang 600 meter pada instrumen pembelah sinar itu dan memantul kembali.

Sinar pantulan itu menyatu di pembelah sinar dan menciptakan pola penyatuan antarcahaya dan bidang gelap di mana gelombang cahaya saling menguatkan, dan sebaliknya. Setiap pergeseran posisi di wilayah-wilayah itu menjelaskan bahwa panjang relatif lengan telah berubah.

"Kuncinya adalah uji coba seperti itu sangat sensitif terhadap perubahan panjang lengan alat yang jauh lebih pendek dari diameter proton," pungkas Hogan.


http://www.suaramedia.com/dunia-teknologi/sains/17440-penemuan-besar-di-balik-misteri-galaksi-bima-sakti.html

Galaksi Bimasakti Terancam Ditabrak Awan Raksasa


Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas
hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi
Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Tabrakan dahsyat yang diperkirakan
terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler
di langit. Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith,
seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat
meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar
mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini
masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut
Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya. Sejauh ini, para peneliti hanya
mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya cara
melihtanya adlah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan
cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.

Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan
tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Dari kepala ke ujung ekornya
cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan
teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di
Virginia Barat, AS,
menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti. Bahkan,
seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio
Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan
Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas
baru-baru ini, gaya dorongnya telah
menyentuh kabut Bimasakti. "Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan
memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang
terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan
cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari
NRAO. Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang
cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan
gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar
2.500 tahun cahaya. Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari
Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti.

Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang
kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan
menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat. Tabrakan akan
terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan
jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya
kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan. "Kami
tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami
katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti,"
tandas Lockman.

http://id.shvoong.com/humanities/1764634-galaksi-bimasakti-terancam-ditabrak-awan

10 Apr 2010

Lubang Hitam di Galaksi Tetangga


SEBUAH lubang hitam (black hole) terdeteksi di galaksi yang dekat dari Galaksi Bimasakti. Lubang hitam tersebut mungkin kembaran lubang hitam yang ada di galaksi tempat tata surya kita berada.
Galaksi yang disebut NGC 253 merupakan salah satu galaksi spiral yang mengandung banyak sekali bintang dan debu angkasa yang pekat. Karena letaknya di konstelasi Sculptor, galaksi tersebut juga disebut Galaksi Sculptor. Galaksi tersebut juga disebut galaksi starbust karena banyaknya bintang yang terbentuk di dalamnya.
Para astronom dari Instituto de Astrofisica de Canaries di Spanyol berhasil merekam dengan detik galaksi tersebut menggunakan instrumen optik adaptif di teleskop raksasa VLT (very large telescope) milik ESO (European Southern Observatory) yang ada di Gurun Atacama, Chili. Peralatan tersebut dilengkapi dengan instrumen optik dan cermin yang mengatasi efek blur akibat pembiasan di atmosfer sehingga kemampuan teleskop terestrial ini setara dengan teleskop ruang angkasa.
"Pengamatan kami menghasilkan rincian gambar yang jauh lebih jelas," ujar Juan Antonio Fernandez-Ontiveros. Dari gambar tersebut, para astronom menemukan 37 daerah cemerlang yang berada di satu kawasan sempit di pusat galaksi.
Bintang-bintang yang sangat rapat itu berkumpul di satu daerah yang hanya mewakili satu persen besar galaksi. Di kawasan tersebut mungkin terdapat pusat kelahiran bintang yang terbentuk di gumpalan debu yang sangat pekat.
Selain itu, hasil pemantauan yang dikombinasikan dengan pengukuran gelombang maupun citra teleskop ruang angkasa Hubble menunjukkan adanya aktivitas gelombang radio yang sangat tinggi di kawasan tersebut. Para peneliti yakin di pusat galaksi ini terdapat sumber pancaran gelombang radio seperti Sagittarius A di dekat pusat galaksi Bima Sakti yang merupakan tempat terbentuknya lubang hitam.
"Kami mungkin menemukan kembaran pusat galaksi kita," ujar Almudena Prieto. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Academy Society Letters edisi teranyar.
Lubang hitam merupakan misteri alam yang diperkirakan terbentuk dari bintang sangat besar yang telah mati karena menghabiskan seluruh energinya. Saat pusatnya tak menghasilkan dorongan ke luar, dinding bintang malah runtuh dan menarik obyek-obyek di sekitarnya. Kekuatan gravitasi lubang hitam sangat besar bahkan menarik cahaya ke dalam. Lubang hitam gelap gulita dan hanya terdeteksi dari aktivitas gelombang radio dan obyek-obyek yang terlihat mengelilinginya.
Berdasarkan data NASA, galaksi NGC 253 berada pada jarak sekitar 13 juta tahun cahaya dari Bumi (bukan 11 tahun cahaya seperti tertulis sebelumnya). Galaksi yang menonjol di konstelasi Sculptor ini memiliki lebar bentangan 70.000 tahun cahaya. 1 tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer.

Galaksi Bimasakti dan Andromeda Mendekat

Data dari peneropongan puluhan teleskop raksasa di dunia telah mengungkap proses yang terjadi di jagat raya. Diketahui Galaksi Bimasakti dan Andromeda atau M31 bergerak mendekat. Dalam dua miliar tahun, dua galaksi itu akan mulai bertabrakan. Saat itu akan mengakibatkan kiamat bagi bumi yang berada di Galaksi Bimasakti.
Hal ini dilontarkan Tony Seno Hartono selaku National Technology Officer Microsoft Indonesia seusai penyerahan perangkat World Wide Telescope (WWT) kepada Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) Finarya Legoh di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (10/6).
Perangkat WWT terdiri atas teleskop elektron yang dihubungkan dengan sistem komputer interaktif. Di dalamnya berisi database yang memuat paduan gambar benda-benda di antariksa yang diambil dari 21 teleskop yang tersebar di dunia. Pemaduan gambar yang jumlahnya mencapai jutaan itu dilakukan Jim Crey dari Microsoft. Data yang diberikan NASA untuk WWT atau publik merupakan data pemantauan enam bulan silam, kata Tony.
Dengan memadukan hasil peneropongan ini, selain kemungkinan tabrakan antargalaksi juga diketahui, bulan ternyata bergerak menjauh 3 sentimeter per hari. ”Dengan demikian, pada suatu ketika kita tak lagi melihat bulan dari permukaan Bumi dengan mata telanjang,” ujar Tony.
Staf Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi Engkos Koswara menjelaskan, selain ditempatkan di PP Iptek, perangkat WWT lebih dulu dioperasikan di Teropong Bintang Bosscha, Lembang, sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa Astronomi ITB. Perangkat WWT pertama kali diperkenalkan Bill Gates kepada Presiden RI ketika berkunjung ke Jakarta beberapa tahun lalu.
Dalam sambutannya, Finarya mengatakan, selain WWT di PP Iptek juga terdapat galeri astronomi dan beberapa teleskop matahari yang bisa digunakan pengunjung. Dalam menyambut tahun Astronomi Internasional pada 2009, PP Iptek juga menggelar beberapa kegiatan terkait, antara lain perkemahan siswa untuk melakukan peneropongan bintang malam hari.

http://sains.kompas.com/read/2009/06/11/09091331/galaksi.bimasakti.dan.andromeda.mendekat

Galaksi Roda Biru


Adalah galaksi yang berputar di Trianggulum sejauh 2 juta tahun cahaya dan merupakan galaksi yang kecil dan paling dekat.

Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)


Berupa galaksi spiral pipih yang terletak sejauh 13 juta tahun cahaya. Galaksi ini merupakan salah satu dari beberapa galaksi yang mendekati galksi Bima Sakti. Kecepatan majunya mengalahkan kecepatan pemuaian kosmos.

Galaksi Pusaran Air


Adalah galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah galaksi yang tidak teratur. Lengannya diterangi oleh bintang yang besar berupa debu dan gas. Pengiring kecil NGL 5195 termasuk kelas tidak beraturan. Keduanya bersentuhan menjauhi Bima Sakti dengan kecepatan yang sama dan berada pada jarak yang sama yaitu 14 juta tahun cahaya.

Kabut Magellan


Galaksi ini terletak di konstelasi dorado dan tucan. Bintang-bintang yang terang dalam kabut Magellan memiliki jutaan kali kebenderangan matahari. Masing-masing disebut Giant super raksasa antara lain S Dorados dan super raksasa NGC 1910.

Galaksi Elips


Inti galaksi ini lebih sederhana dibandingkan dengan galaksi bentuk spiral. Bentuknya seperti bola lonjong yang menipis ke bagian pinggirnya. Jumlahnya 17% dari galaksi yang sudah diketahui. Galaksi bentu elips terlihat lebih terang seperti bola lonjong besar yang bersinar. Jika dibandingkan dengan galaksi spiral maka galaksi bentuk elips merupakan bagian yang sederhana karena berdiri dari pusat roda dan selubung yang membungkus pusatnya.

Galaksi Spiral


Gambar samping adalah salah satu jenis galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral adalah bintang-bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi. Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk
halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintangbintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak di arah Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, karena materi antar bintang banyak menyerap cahaya yang berasal dari pusat galaksi itu. Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah
pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.
Tampak seperti pusaran api raksasa dan mempunyai bentuk yang teratur. Jumlahnya ± 80% dari seluruh galaksi yang dikenal. Galaksi bentuk spiral terdiri dari inti dan lengkungan-lengkungan yang keluar dari inti sebagai pusatnya, contohnya galaksi Bima Sakti dan galaksi M31.
Ciri-ciri Galaksi Spiral:
• Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang.
• Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang.
• Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah Katulistiwa.

Galaksi Andromeda


Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.
Pemandangan yang menakjubkan dari Galaksi Andromeda merupakan gambar resolusi tertinggi yang pernah dibuat dari Andromeda Galaxy (M31 alias) – pada panjang gelombang ultraviolet.
Mosaik terdiri dari 330 gambar individu meliputi wilayah dengan lebar 200.000 tahun cahaya. Di dalamnya menunjukkan sekitar 20.000 sumber, didominasi oleh panas, bintang-bintang muda dan bintang padat cluster yang kuat dan memancarkan sinar ultraviolet.
Kita tahu, Galaksi Andromeda adalah galaksi spiral besar yang terdekat dengan Bima Sakti kita sendiri, mempunyai jarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Walaupun manusia banyak menemukan hal-hal baru mengenai astronomi, tetapi itu diperkirakan hanya 4 % kehidupan jagat raya ini.
Galaksi Andromeda tampaknya membesar dengan menelan bintang-bintang dari galaksi lain, demikian hasil penelitian.
Ketika sebuah tim ilmuwan memetakan Andromeda, mereka menemukan bintang-bintang yang mereka katakan merupakan “sisa-sisa galaksi kerdil”. Para Astronom melaporkan temuan mereka di jurnal Nature.
Mengonsumsi bintang-bintang sudah pernah diperkirakan sebelumnya namun tim survei ini menyediakan rincian gambar untuk menunjukkan hal itu terjadi. Gambar itu menunjukan “model hirarkis” pembentukan galaksi sedang berjalan.
Model itu memprediksi bahwa galaksi besar akan dikelilingi sias-sisa galaksi lebih kecil yang mereka konsumsi. Kalangan ilmuwan memetakan pinggiran Andromeda secara rinci untuk pertama kali.

www.klubsains.com/top-10-fenomena-penuh-misteri-di-luar-angkasa.htm