CAPE CANAVERAL (Berita SauraaMedia) – Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (AS) NASA kembali dibuat pusing.
Kali ini, menghilangnya sabuk utama planet Yupiter membuat mereka bertanya-tanya.
Yupiter, planet terbesar dalam sistem tata surya, memiliki beberapa sabuk melingkar.
Sabuk awan, demikian ilmuwan menyebut sabuk-sabuk yang tampil lewat gradasi warna cokelat ini.
Beberapa hari lalu, satu sabuk dari dua sabuk awan utama benar-benar menghilang. Dikatakan ‘benar-benar’ karena sabuk awan terlihat mulai mengabur sejak tahun lalu.
Kendati peristiwa ini bukan pertama kali terjadi pada Yupiter, tetap saja NASA terkejut. Mengapa? Karena sampai sekarang NASA belum juga menemukan penyebab hilangnya dua sabuk Yupiter.
Sabuk Ekuator Selatan Yupiter (SEB) menghilang beberapa pekan, kemudian muncul kembali dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Bahkan NASA pun tidak bisa melacak atau memotret saat sabuk menghilang maupun kembali pada jajaran sabuk Yupiter.
Kali ini, menghilangnya sabuk utama planet Yupiter membuat mereka bertanya-tanya.
Yupiter, planet terbesar dalam sistem tata surya, memiliki beberapa sabuk melingkar.
Sabuk awan, demikian ilmuwan menyebut sabuk-sabuk yang tampil lewat gradasi warna cokelat ini.
Beberapa hari lalu, satu sabuk dari dua sabuk awan utama benar-benar menghilang. Dikatakan ‘benar-benar’ karena sabuk awan terlihat mulai mengabur sejak tahun lalu.
Kendati peristiwa ini bukan pertama kali terjadi pada Yupiter, tetap saja NASA terkejut. Mengapa? Karena sampai sekarang NASA belum juga menemukan penyebab hilangnya dua sabuk Yupiter.
Sabuk Ekuator Selatan Yupiter (SEB) menghilang beberapa pekan, kemudian muncul kembali dalam waktu yang tidak bisa dipastikan. Bahkan NASA pun tidak bisa melacak atau memotret saat sabuk menghilang maupun kembali pada jajaran sabuk Yupiter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar