TOKYO- Jepang meluncurkan kendaraan baru untuk melancong ke luar angkasa.
Hebatnya, 'kapal pesiar' luar angkasa ini ditenagai oleh partikel matahari.
Interplanetary Kite-craft Accelerated by Radiation of the Sun atau Ikaros, demikian nama kendaraan tersebut, dijadwalkan akan diterbangkan menggunakan roket dari pusat peluncuran pesawat luar angkasa Tanegashima di Jepang Selatan pada 18 Mei.
'Ikaros merupakan 'kapal pesiar' yang mendapatkan tenaga dari tekanan partikel matahari yang memantulkan layarnya," kata ahli sistem luar angkasa Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) Yuichi Tsuda, seperti diberitakan dari The Strait Times, Kamis (29/4/2010).
Layar Ikaros yang fleksibel dan lebih tipis dari rambut manusia dilengkapi juga dengan lapisan film tipis sel surya yang menghasilkan listrik untuk menciptakan teknologi listrik dan tekanan hibrida.
"Layar matahari merupakan teknologi yang merealisasikan perjalanan luar angkasa tanpa bahan bakar, selama masih ada tenaga matahari. Ketersediaan listrik memungkinkan kita untuk 'berlayar' lebih jauh dan efektif dalam sistem surya," terang Tsuda.
Ikaros yang menelan dana pengembangan hingga 1,5 miliar yen, akan menjadi yang pertama menggunakan teknologi di luar angkasa.
Sebelumnya, eskperimen ini terganjal oleh bentuk layarnya yang tidak dapat dilipat saat memasuki orbit di sekitar Bumi.
"Ikaros akan berubah menjadi bentuk silinder saat dilepaskan ke luar angkasa dan akan melebarkan layarnya hingga 14 meter," tandas Tsuda. (ar/ok/plr) www.suaramedia.com
Hebatnya, 'kapal pesiar' luar angkasa ini ditenagai oleh partikel matahari.
Interplanetary Kite-craft Accelerated by Radiation of the Sun atau Ikaros, demikian nama kendaraan tersebut, dijadwalkan akan diterbangkan menggunakan roket dari pusat peluncuran pesawat luar angkasa Tanegashima di Jepang Selatan pada 18 Mei.
'Ikaros merupakan 'kapal pesiar' yang mendapatkan tenaga dari tekanan partikel matahari yang memantulkan layarnya," kata ahli sistem luar angkasa Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) Yuichi Tsuda, seperti diberitakan dari The Strait Times, Kamis (29/4/2010).
Layar Ikaros yang fleksibel dan lebih tipis dari rambut manusia dilengkapi juga dengan lapisan film tipis sel surya yang menghasilkan listrik untuk menciptakan teknologi listrik dan tekanan hibrida.
"Layar matahari merupakan teknologi yang merealisasikan perjalanan luar angkasa tanpa bahan bakar, selama masih ada tenaga matahari. Ketersediaan listrik memungkinkan kita untuk 'berlayar' lebih jauh dan efektif dalam sistem surya," terang Tsuda.
Ikaros yang menelan dana pengembangan hingga 1,5 miliar yen, akan menjadi yang pertama menggunakan teknologi di luar angkasa.
Sebelumnya, eskperimen ini terganjal oleh bentuk layarnya yang tidak dapat dilipat saat memasuki orbit di sekitar Bumi.
"Ikaros akan berubah menjadi bentuk silinder saat dilepaskan ke luar angkasa dan akan melebarkan layarnya hingga 14 meter," tandas Tsuda. (ar/ok/plr) www.suaramedia.com